Sabtu, 21 Juni 2008

perencanaan bisnis TV lokal belum matang

YOGYAKARTA, KOMPAS - Stasiun televisi lokal yang baru mengajukan izin siaran di DI Yogyakarta, secara umum, dinilai belum melakukan analisis bisnis secara komprehensif, bahkan cenderung sembrono dalam melakukan kajian bisnis. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DI Yogyakarta Tri Suparyanto dalam forum Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) dengan Kresna TV (PT Mega Adi Citra), Kamis (24/4) di Yogyakarta. Tri menyatakan, dari lima EDP terhadap lima stasiun televisi lokal pemohon, ada kecenderungan yang hampir sama. Hampir semua pemohon terkesan main-main, sembrono. Kenapa?

Dari semua proposal yang masuk, semua tidak melibatkan konsultan bisnis, ungkap Tri. Menurut Tri, ada stasiun televisi yang sudah menyiapkan program siaran bagus namun tidak tahu sama sekali mengenai besarnya kue iklan untuk televisi lokal di Yogyakarta. Bahkan, lanjutnya, ada yang terlalu optimistis dalam tiga tahun sudah mencapai break event poin atau impas. Ada pula yang menyiapkan modal hanya Rp 10 miliar, padahal televisi adalah bisnis padat modal. Ada yang sudah bikin program melangit, tetapi tidak ngerti kue iklan di Yogyakarta itu berapa, berapa persen yang akan diperoleh, yang ada di Jakarta berapa, katanya.

Sumber: Kompas, 26 April 2008



Comments
6 Responses to “Perencanaan Bisnis TV Lokal Belum Matang”

Hariadi "Cah Solo" on April 26th, 2008 12:25 pm Coba siapa yang bisa percaya: Wakil Ketua KPID yang sangat jago soal tetek bengek bisnis TV dan 5 pengusaha TV lokal yang begitu “bodoh”? Atau sebaliknya? 5 TV lokal baru di Jogja itu, salah satu ada yang berinduk di kawasan Kebon Sirih, Jakarta. Ada juga yang berkantor sama dengan Harian Jawa Pos biro Jogja.

janatun on April 26th, 2008 4:34 pm wachhhh …. dia nggak kebagian jadi konsultannya kali !!!

MAMAE on April 27th, 2008 4:40 pm JANGAN BURUK SANGKA DONK! Anggota KPI pasti pinter dan jago soal TV. 5 pengusaha itu yang harus revisi total proposalnya. Sejago-jagonya pengusaha TV, pasti ada yang lebih lago. Ya anggota KPI itu … wuekekeke … capek dech!!!

yuniari arifin on May 23rd, 2008 6:41 am wah bocah siji ki pancen kentir. nek bodo tdak perlu dipamerkan lho mas gendut.

sejak jadi kpid sampeyan kok tambah lemuh. wis entuk seko ndi wae mas. sampeyan sering makan di jimbaran ya? ngajak-ajak dong. jangan hanya bareng three maskentir aja lho R.I.T.

maharani on June 7th, 2008 6:48 am memangnya kenapa kalau dana yang dikeluarkan satu stasiun televisi lokal di bawah 10 M? Nilai 10 M itu fantastis lho, kita aja bangun televisi lokal hanya dalam kisaran 1 - 3 M. Trus kalo bisa BEP 3 tahun kenapa? Wong kita bisa BEP dalam 1 tahun kok. Jadi ga ada yang ga mungkin kan selama kita mengeri core bisnis dan area bermain kita.

Aliyuddin Thoha on June 7th, 2008 1:15 pm itulah masalahnya. mereka itu orang-orang yang iseng nyari kerja sambilan, lha … ndilalah kejatuhan bulan. mereka tuh rata-rata (tentu tidak semuanya) baru mulai belajar soal tivi sehari setelah dilantik jadi pejabat negara. salut buat mereka yang mau belajar, bijak dan toleran. sayangnya, yang satu ini sok tahu dan sok berwenang.ngomong-ngomong, gimana hasil edp tivi2 baru di jogja itu? ada yang tahu?

Tidak ada komentar: